Rabu, 21 Maret 2012

Cara Mengatasi Kecemasan Berbicara



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Di zaman yang serba canggih dengan perkembangan yang cepat serta banyak metode - metode dalam dunia pendidikan maupun dalam dunia bisnis merupakan sudah menjadi sebuah tuntutan bagi manusia supaya menjadi manusia yang cakap dalam menjalani kehidupan.
Dengan sebuah kecakapan seseorang akan mampu menghadapi situasi apapun baik yang berhubungan dengan pendidikan maupun kemasyarakatan, tidak hanya berprioritas pada kepandaian dalam dunia pendidikan. Bahkan dengan kemajuan teknologi dan informasi manusia dapat berkomunikasi di belahan dunia manapun, sehingga komunikasi menjadi penting. Rahmat mengemukakan, penelitian membuktikan bahwa 75% waktu bangun kita berada dalam kegiatan komunikasi
Sehubungan dengan hal tersebut banyak lembaga-lembaga pendidikan baik yang formal maupun non formal mengembangkan berbagai kreatifitas - kreatifitas bagi anak didik, mengembangkan sumber daya manusia baik kognisi, afeksi dan psikomotor melalui macam-macam kegiatan khususnya berkaitan dengan komunikasi .
Di samping itu juga dalam kaitannya,. W.S. Wingkel memaparkan dalam bukunya Psikologi Pengajaran bahwa bentuk belajar teoritis bertujuan untuk menempatkan semua data dan fakta (pengetahuan) dalam suatu kerangka organisasi mental, sehingga dapat difahami dan digunakan untuk memecahkan problem, seperti  terjadi dalam bidang-bidang ilmiah.









BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Retorika
            Retorika adalah teknik pemakaian bahasa seni, yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik. Dua aspek penting dalam retorika adalah
v  pengetahuan mengenai bahasa
v  penggunaan bahasa dengan baik.
Pada abad XX kembali mengambil tempat lagi sebagai cara untuk menyajikan berbagai macam bidang pengetahuan dalam bahasa yang baik dan efektif. Retorika menitikberatkan pada seni oratori atau teknik berpidato.
Tujuan retorika untuk menerangkan kaidah-kaidah yang menjadi landasan dari tulisan yang bersifat prosa atau wacana lisan yang berbentuk pidato atau ceramah,untuk mempengaruhi sikap dan perasaan orang.
B. Kepribadian Pembicara
Untuk menjadi seorang pembicara, tidak perlu memiliki pendidikan tinggi. Perhatian pendengar terhadap pembicara tergantung pada keterampilan berbicara, ketepatan argumentasi dan pada daya meyakinkan yang dipancarkannya.
Untuk mencapai sukses yang besar memang tidaklah mudah. Tetapi mencapai kepribadian adalah jauh lebih sukar. Untuk mempertinggi penampilan secara menarik, diberikan beberapa anjuran dan nasihat sebagai berikut :
  • Mencari orang besar yang dapat dijadikan contoh atau model
  • Membuat satu daftar kelemahan pribadi, sebagai patokan dalam usaha untuk mengurangi atau menghilangkaanya
  • Mencari dan mengambil pengetahuan  baru
  • Melatih pikiran dan kesanggupan berkonsentrasi
  • Memperluas perbendaharaan kata
  • Membaca buku-buku yang baik
  • Lebih baik belajar mendengar
  • Memperhatikan manusia secara teliti
  • Mempelajari bahasa asing
Untuk Membina kepribadian, di bawah ini disertakan beberapa patokan :
  • Publik tidak akan memberikan kepercayaan kepada seorang pembicara secara Cuma-Cuma. Dia sendiri harus memperolehnya dengan usaha yang keras
  • Rasa pasti seorang pembicara menentukan juga rasa pasti waktu penampilannya
  • Orang tidak dapat menghilangkan kelemahan kelemahan manusiawinya, kalau orang itu tidak mengenal kelemahan itu atau kalau orang lain tidak memberitahukannya.
  • Adalah lebih gampang untuk mengenal sepuluh kesalahan dan kelemahan orang lain, daripada mengenal kesalahan dan kelemahan pada diri sendiri.
  • Tampillah secara meyakinkan, Bukalah Mulutmu, Bicaralah dan Berhentilah dengan Segera.
  • Siapa yang tergelincir karena lidah dapat menghancurkan dirinya sendiri.
Ada tiga hal yang membuat kita takut dalam berpidato di depan orang banyak (publik) : ketakutan, sempitnya wawasan dan sedikit pengalaman. Tiga hal tersebut bukanlah masalah hanya kendala yang dapat di antisipasi oleh diri kita sendiri.
Dale carnigie memberikan sebuah rumusan agar kita dapat mengantisipasi hal tersebut:
1. Mulailah dengan motivasi yang kuat (Ikhlas)
2. Ketahuilah sepenuhnya apa yang kita bicarakan (Pengetahuan)
3. Bicaralah dengan penuh keyakinan (Semangat)
4. Berlatihlah…berlatihlah…berlatihlah…(Pembiasaan-Dibiasakan)

            DR. Akrim Ridha secara ringkas mengatakan selain dari tiga hal di atas yang menyebabkan kita takut berbicara di depan publik adalah:
1. Ketakutan yang menular dari orang lain
2. Perhatian terhadap sebagian hadirin audiens
3. Berlebih-lebihan dalam meng-interprestasikan sikap dan tindakan salah seorang audiens
4. Pengalaman yang gagal.
Untuk dapat memberikan sesuatu maka sebelumnya kita harus memiliki sesuatu.Sebelum berorasi atau berpidato, kita harus menguasai apa yang hendak kita sampaikan. Dan untuk itu di perlukan langkah-langkah awal :
Ø  1. Apa Yang di Telaah?
Pengetahuan tentang berbagai sumber pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh pengetahuan yang di perlukan, adalah satu pintu gerbang yang luas untuk meningkatkan wawasan kita.

Ø  2. Apa Yang Di Seleksi?
Tanggung jawab seorang pembicara di depan publik sangat besar, karenanya ia harus memainkan peran tersebut. Dalam membuat materi pidato atau pemikiran yang hendak di sampaikan seorang pembicara harus mengambil sumber pemikirannya

Ø  3. Apa Yang Di Susun?
Bagaimana kita menyusun sebuah teks pidato atau bahan pemikiran?
· Buatlah sebuah “pikiran utama” (tema yang hendak dibicarakan)
· Kemudian buatlah “pikiran-pikiran penjelas” yang menjelaskan pikiran utama
· Untuk memperkaya wawasan, koleksi berbagai buku yang sesuai dengan tema yang     hendak disampaikan (sumber pemikiran)
· Serta banyak membaca dan mencari informasi dari berbagai media untuk memperkaya referensi

Ø  4. Apa Yang Di Hafal?
Berusalah menghafal sebagian dari pengetahuan, agar memudahkan kita dalam menyiapkan dan menghafal pidato serta opini yang hendak kita lontarkan.
Dalam memberikan sebuah ceramah, pidato ataupun menyatakan opini tidak cukup hanya hal-hal yang telah di jelaskan diatas saja . Ada satu hal lagi yang di perlukan paling tidak yaitu sebuah komunkasi efektif.

Ø  5. Komunikasi Yang Efektif
Komunikasi yang efektif adalah salah faktor keberhasilan dalam berorasi di depan publik. Sebagian besar masalah yang timbul dalam berorasi atau berpidato adalah masalah komunikasi. Jika memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif akan mampu meminimalisir konflik yang terjadi.

C. Prinsip Komunikasi
Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, maka di perlukan prinsip komunikasi yang penting yaitu:
1. Seluruh perilaku mengkomunikasikan sesuatu dengan sengaja atau tidak sengaja (tangan, mulut, wajah,baju,dll)
2. Komunikasi non verbal sangat berpengaruh terhadap persepsi
3. Konteks berpengaruh terhadap komunikasi
4. Arti terdapat pada orang bukan pada kata-kata. Kita masih melihat siapa yang berbicara dan apa yang di katakannya, dan kita umumnya tidak melihat kata-kata dan cara penyampaiannya.
5. Komunikasi memerlukan keternukaan dari pengirim dan penerima
D. Prinsip – Prinsip Penyampaian Pidato
Ada dua pandangan tentang penyampaian pidato :
-          Pidato sebagai sejenis percakapan yang diperluas (anenlarged conversation) asalkan kita menguasai bahan yang dipergunakan, pidato akan berjalan dengan sendirinya.
-          Pidato merupakan peristiwa yang khas, yang memerlukan bakat dan keterampilan yang khas juga, tidak semua orang dapat menyampaikan pidato.
Kedua pendapat ini setengah benar, Memang benar Pidato merupakan peristiwa yang khas, tetapi ke khasannya sama sekali tidak berarti bahwa hanya orang tertentu saja yang dapat menyampaikan pidato. Setiap orang dapat menyampaikan pidato dengan baik bila mereka mengetaui dan mempraktekan tiga prinsip penyampaian pidato
1.      Peliara Kontak visual dan kontak mental dengan khalayak ( Kontak )
2.      Gunakan Lambang – Lambang Auditif ( Olah Vokal )
3.      Berbicara dengan seluruh kepribadian anda ( Oleh Visual ).

v   Kontak
Pidato adalah komunikasi tatap muka, yang bersifat dua arah. Walau pembicara lebih banyak mendominasi pembicaraan, ia harus “mendengarkan” pesan – pesan yang disampaikan para pendengarnya ( baik berupa kata – kata atau bukan kata – kata ). Teknik pertama untuk menjalin hubungan adalah melihat langsung kepada khalayak, “Hadirin tidak akan memperhatikan pembicara yang tidak memperhatikan mereka” inilah kontak Visual.
Disamping kontak Visual, anda juga melukukan kontak mental. Perhatikan “Feedback” umpan balik dari mereka, dan sesuikan pembicaraan anda dengannya. Anda melihat mereka mengantuk, masukan bahan – bahan yang menarik perhatian.
v  Karakteristik Olah Vokal
Mekanisma olah vokal mengubah bunyi menjadi kata, ungkapan atau kalimat. Tapi cara kita mengeluarkan suara memberikan makna tambahan atau bahkan membelokan mana kata, ungkapan atau kalimat. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam olah vokal :
·      Kejelasan (Intelligibility
·      Fisiologis
·      Artikulasi
·      Kekerasan bunyi
·       Psikologis
·      Pelapalan
·       Keragaman (Variety)
·      Ritma ( Rhythm), keteraturan dalam meletakan tekanan pada bunyi, suku kata, tata kalimat atau paragraph. Tekanan pada satuan ungkapan yang kecil disebut stress atau aksen. Tekanan panjang (seperti paragraph ) disebut tempo.

v  Olah Visual
Pribahasa Arab mengatakan “Lisanul hal aqwa min lisanil maqal” (Lisan keadaan lebih kuat dari lisan ucapan). Lisan keadaan diabagi dua hal :
1.      Gerakan Fisik (Physical Action) atau Tubuh (Bodily Action)
Gerak Fisikal digunakan paling tidak untuk tiga hal :
-       Menyampaikan Makna
-       Menarik Perhatian
-       Menumbuhkan kepercayaan diri dan semangat.
2.      Alat – Alat Visual

Karakteristik Isyarat yang baik :
1.      Isyarat yang baik bersifat spontan dan alamiah.
2.      Isyarat yang baik mengkoordinasikan seluruh gerak tubuh
3.      Isyarat yang baik dilakukan pada waktu yang tepat.
4.      Isyarat yang baik dilakukan penuh, tidak sepotong – sepotong.
5.      Kekuatan Isyarat itu harus sesuai dengan gagasan yang dikemukakan.
6.      Isyarat yang baik harus sesuai dengan besar dan jenis khalayak.
7.      Isyarat yang baik bervariasi

E. Kecemasan Dalam Berpidato             
Orang takut pidato terutama karena dari penonton dan tidak ingin terlihat seperti kegagalan di depan mereka. Langkah pertama untuk meminimalkan kecemasan pidato adalah untuk mengetahui audiens Anda dan mempersiapkan pidato sesuai dengan apa yang mereka akan mengerti yang terbaik
Pidato harus dalam kata-kata sederhana. Cobalah untuk menghafal konsep dan aliran topik, bukan kata-kata menghafal. Konsep-konsep sulit dapat disederhanakan dan diletakkan di depan penonton dengan bantuan alat bantu visual, seperti PowerPoint atau lebih proyektor kepala.
Teknik yang paling penting untuk mencegah kecemasan bicara untuk berlatih, berlatih dan berlatih lagi. Mengetahui pidato anda dengan baik, akan memberi Anda kepercayaan diri yang diperlukan untuk melatih pidato. Praktek harus dilakukan sendiri, di depan cermin dan kemudian penonton palsu. Seringkali orang, video tape bicara mereka untuk meninjau nanti dan memperbaiki apa-apa kurang.
Sebelum hari sebenarnya dari pidato tersebut, latihan untuk menyegarkan diri, makan yang tepat dan berpakaian dengan pakaian terbaik Anda untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda. Hindari memakai sepatu bertumit tinggi atau pakaian ketat sebagai sesuatu yang tidak nyaman yang bisa mengalihkan perhatian Anda dari pidato Anda.
Cara terbaik untuk memulai pidato secara perlahan dan jelas. Cobalah untuk tetap setenang mungkin, bernapas dalam-dalam di antara topik. Beri diri Anda istirahat di antara saat Anda pergi ke proyektor atau layar.
Gejala-gejala kecemasan berbicara mungkin mulai tiba-tiba. Jika Anda merasa timbulnya tersipu, berkeringat atau Anda merasa balap hati Anda, jeda sejenak, mengingat kembali pikiran dan terus seolah-olah tidak ada yang terjadi. Berlatih tindakan ini akan membawa Anda ke tahap ketika Anda akan berada dalam kontrol total pidato Anda.
Meskipun hampir setiap orang memiliki kecemasan pidato mengalami suatu saat dalam hidup mereka, ada beberapa orang yang telah diatasi dengan kecemasan berbicara sedemikian rupa mereka benar-benar menghindari situasi dimana mereka mungkin harus memberikan pidato. Seringkali, ini fobia berbicara di depan umum mengambil alih kepribadian mereka dan membuat mereka kehilangan peluang besar dalam hidup.
Gejala ini dinamakan Stres Kerja ( Performance Stress) atau bisa disebut demam panggung (Stage  fright). Gejala yang dirasakan biasanya :
-    Detak jantung yang cepat                                        
-    Telapak tangan / punggung berkeringat
-    Napas terengah – engah
-    Mulut kering dan sukar menelan
-    Tegang
-          Suara bergetar
-          Bicara tidak jelas
-          Tidak bisa berkonsentrasi
-          Lupa / Sukar mengingat.
Gejala timbul karena reaksi alamiah kepada ancaman, begitu makhluk menghadapi ancaman, ia bersiaga untuk melawan (fight) atau melarikan diri (flight).
Ø  Sebab – sebab Kecemasan Komunikasi
Pertama, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia menghadapi sejumlah ketidak pastian. Latihan dan pengalaman sangat mempengaruhi sebab ini.
Kedua, Orang yang tahu ia akan dinilai, karna berhadapan dengan penilai membuatnya gugup.
Ketiga, Kecemasan Komunikasi dapat menimpa bukan pemula, tetapi orang – orang yang dikenal sebagai pembicara yang baik, biasanya ini terjadi karena pembicara berhadapan dengan situasi yang asing dan ia tidak siap.
Ø  Metode Mengendalikan Kecemasan Komunikasi
Sebab Kecemasan Komunikasi dapat dilacak pada tiga hal :
-          Kurangnya pengetahuan tentang retorika.
-          Tidak ada pengalaman dalam berpidato
-          Sedikit atau tidak ada persiapan
v  Ada dua metode mengendalikan Kecemasan Komunikasi ;
1.      Metode Jangka Panjang, yaitu ketika kita secara berangsur – angsur mengembangkan keterampilan  mengendalikan kecemasan komunikasi.
2.      Metode Jangka Pendek, yaitu ketika kita harus segera mengendalikan kecemasan berbicara pada waktu atau sebelum penyampaian pidato dengan katalain yang pertama adalah proses belajar yang panjang dan yang kedua yakni pintu darurat ketika pesawat dalam keadaan berbahaya.
v  Berikut Tips menggunakan metode jangka pendek :
-          Hadapi Gejalanya, gunakan teknik – teknik relaksasi untuk mengendurkan otot anda.
-          Memancing respons dari hadirin pada permulaan berbicara.
-          Mengetahui Keterampilan berbicara dan persiapan yang baik.
v  Kompenen – Komponen Kredibilitas
Kredibilitas tidak melekat pada diri sipembicara, kredibilitas terletak pada persepsi khalayak tentang pembicara. Karna kredibilitas itu sama dengan persepsi khalayak tentang komunikator, kredibilitas dapat dibentuk dan dibangun.


Kredibilitas memiliki tiga bagian :
-          Kredibilitas Awal (Initial Credibility)
-          Kredibilitas yang timbul selama sipembicara berpidato (Derived Credibility)
-          Kredibilitas Akhir (Terminal Credibility)
Kredibilitas hasil penilaian orang lain tentang diri kita, setelah mereka menerima informasi tentang kita langsung maupun tidak langsung. Glenn R. Capp dan G. Richard Capp, Jr. dalam Besic Oral Communication, menjelaskan 5 cara bagaimana anda dinilai :
1.      Anda dinilai antara lain dari reputasi yang mendahului anda
2.      Perkenalan tentang anda
3.      Apa yang anda ucapkan
4.      Cara anda berkomunikasi
5.      Pernyataan – pernyataan yang menciptakan ethos (Kesan yang baik mengenai anda)









BAB III
PENUTUP
a.    Kesimpulan
Pidato harus dalam kata-kata sederhana. Cobalah untuk menghafal konsep dan aliran topik, bukan kata-kata menghafal. Konsep-konsep sulit dapat disederhanakan dan diletakkan di depan penonton dengan bantuan alat bantu visual, seperti PowerPoint atau lebih proyektor kepala.
Teknik yang paling penting untuk mencegah kecemasan bicara untuk berlatih, berlatih dan berlatih lagi. Mengetahui pidato anda dengan baik, akan memberi Anda kepercayaan diri yang diperlukan untuk melatih pidato. Praktek harus dilakukan sendiri, di depan cermin dan kemudian penonton palsu.
Sebelum hari sebenarnya dari pidato tersebut, latihan untuk menyegarkan diri, makan yang tepat dan berpakaian dengan pakaian terbaik Anda untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda. Hindari memakai sepatu bertumit tinggi atau pakaian ketat sebagai sesuatu yang tidak nyaman yang bisa mengalihkan perhatian Anda dari pidato Anda. Cara terbaik untuk memulai pidato secara perlahan dan jelas. Cobalah untuk tetap setenang mungkin, bernapas dalam-dalam di antara topik.
b.   Saran
Mulai sekarang, pergunakanlah segala kesempatan, baik dalam percakapan pribadi maupundalam diskusi kelompok untuk berbicara atau mengemukakan pendapat.Untuk mengatasi rasa takut dan cemas sebelum berbicara, berusahalah dalam 5 menit pertama untuk berbicara. Dengan cara ini anda akan melihat bahwa rasa takut dan cemaskan rasa berkurang
            Satu, ketentuan dasarilah yang penting, persiapan harus teliti mungkin dan sebaik mungkin tidak boleh tergesa-gesa dan dikejar oleh waktu, lainnya adalah “janganlah anda terlalu memikirkan penampilan anda tetapi pikirkan apa yang mau anda sampaikan kepada pendengar anda.”


DAFTAR PUSTAKA
Hendrikus, Dori Wuwur . 1991.Retorika, Terampil Berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi, Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius
http://id.shvoong.com/law-and-politics/political-philosophy/2096138-pengertian-retorika/.Kasijanto Sastrodinomo. 04 Januari, 2011.19:07
http://www.tempo.co/read/opiniKT/2012/03/14/1787/Retorika-Anas-Urbaningrum. Selasa, 13 Maret 2012 | 05:36 WIB
http://nasional.inilah.com/read/detail/1839820/denny-indrayana-pandai-retorika. Ajat M Fajar. Senin, 12 Maret 2012 | 15:49 WIB

http://www.slideshare.net/sindicate005/retorika. Gilang Gaviasa. Feb 21, 2010

http://www.scribd.com/doc/39539509/kecemasan-berbicara.
http://ruangpsikologi.com/sekilas-kajian-klinis-kecemasan-berbicara-di-depan-umum.10 November 2009
http://clupst3r.wordpress.com/2011/11/11/kecemasan-berbicara/.clupst3r 10:47 am pada November 11, 2011

http://tiapoparea.wordpress.com/2010/06/20/kepribadian-pembicara/.tiapop. June 20, 2010
http://mohammadilhamsiddiq.wordpress.com/category/berbicara-di-depan-umum/.mohammadilhamsiddiq
http://www.attayaya.net/2011/04/tata-cara-pidato-yang-baik-dan-benar.html. Blogger Bertuah 2011-04-23 jam 13:17 Attayaya
http://agnessekar.wordpress.com/2008/12/08/tehnik-berpidato/.agnessekar.8 Desember 2008
http://ridwanaz.com/umum/akademik/persiapan-sebelum-berpidato/admin. June 21, 2009
 
http://metroaktual.com/read/cara-menanggulai-rasa-takut-saat-pidato.html.Aktual.com. 15 November 2011. 19:59
 
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar